Ferry Membawa Memperkenalkan Kebaya Ke Banyak Negara - Susah rasanya memisahkan nama Ferry Sunarto dari industri mode kebaya. Apalagi dikala beliau jadi Terpandai II Lomba Perancang Mode femina th 1995 silam, kiprahnya di sektor ini kian mengakar dalam menancapkan eksistensinya di antara beberapa ratus perancang tanah air yg ada. Tetapi di balik konsep kreatifnya membuat rancangan busana tradisional dalam wujud yg lebih modis, ada narasi model baju pesta muslim & pandangan menarik menyangkut dengan cara apa kebaya mestinya diinterpretasikan. Tidak butuh terlampaui kuno, namun serta masih menampilkan esensi kebaya yg sesungguhnya. Terhadap femina beliau bercerita mengenai misi beratnya mengambil kebaya terbang ke beraneka ragam benua sampai mimpi merangkul kawula belia juga sebagai agen perubahan.
Menanggung Beban Berat
Kurang dari dua hri sekembalinya Ferry dari Laos, beliau menjanjikan narasi seru terhadap femina tentang kegiatannya di program Cultural Night Wonderful Indonesia di Vientiane kepada akhir Mei dulu. Dgn wajah penuh guratan semangat, beliau menunjukkan video peragaan busananya di sana, kala ditemui di butik House of Ferry Sunarto di bilangan Senopati, Jakarta Selatan.
Dalam video tersebut, satu buah teater megah terlihat ramai oleh penonton yg pula menampilkan para model berbusana kebaya yg berlenggak-lenggok model baju brokat muslim cantik diatas panggung. Itulah karya Ferry yg dikenakan oleh enam model lokal dari Laos dgn busana memberikan inspirasi kebaya berwarna lembut dgn sentuhan yg lebih kekinian. Dirinya jadi satu-satunya perancang dari Indonesia yg tampil di arena tersebut dgn mengambil pula 12 koleksi utk dipamerkan. “Yang lebih membanggakan ialah antusiasme penduduk Laos dalam melihat peragaan busana aku. Bayangkan, yg harusnya ruang tersebut menampung cuma 1000 orang, namun waktu itu teramat penuh hingga 1500 orang,” paparnya gemar diwaktu peragaan busananya di Lao National Cultural Hall tersebut disambut positif oleh penduduk lokal. Aspek ini jadi kebanggaan & kehormatan tersendiri baginya.
Menanggung Beban Berat
Kurang dari dua hri sekembalinya Ferry dari Laos, beliau menjanjikan narasi seru terhadap femina tentang kegiatannya di program Cultural Night Wonderful Indonesia di Vientiane kepada akhir Mei dulu. Dgn wajah penuh guratan semangat, beliau menunjukkan video peragaan busananya di sana, kala ditemui di butik House of Ferry Sunarto di bilangan Senopati, Jakarta Selatan.
Dalam video tersebut, satu buah teater megah terlihat ramai oleh penonton yg pula menampilkan para model berbusana kebaya yg berlenggak-lenggok model baju brokat muslim cantik diatas panggung. Itulah karya Ferry yg dikenakan oleh enam model lokal dari Laos dgn busana memberikan inspirasi kebaya berwarna lembut dgn sentuhan yg lebih kekinian. Dirinya jadi satu-satunya perancang dari Indonesia yg tampil di arena tersebut dgn mengambil pula 12 koleksi utk dipamerkan. “Yang lebih membanggakan ialah antusiasme penduduk Laos dalam melihat peragaan busana aku. Bayangkan, yg harusnya ruang tersebut menampung cuma 1000 orang, namun waktu itu teramat penuh hingga 1500 orang,” paparnya gemar diwaktu peragaan busananya di Lao National Cultural Hall tersebut disambut positif oleh penduduk lokal. Aspek ini jadi kebanggaan & kehormatan tersendiri baginya.
sumber : model kebaya muslim
Ini bukan mula-mula kalinya Ferry mengepakkan sayapnya di industri mode internasional. Bukan pula mula-mula kalinya dia diakui pemerintah Indonesia utk mengemban misi mengenalkan kebaya terhadap penduduk dunia . Lantaran di sekian banyak peluang diawal mulanya, dia sempat menyelenggarakan pagelaran busana memberikan inspirasi kebaya di Istana Buckeburg, Jerman, & yg jadi busana pengantar terhadap festival perhiasan internasional di Singapura.
Dengan Cara gamblang Ferry mengakui bahwa tiap-tiap kali dirinya jalankan pagelaran busana di beragam negeri dia mesti siap dgn beban berat yg mesti dipikulnya. Dengan Cara Apa tak, dirinya mesti dapat menciptakan mata dunia memandang kebaya yang merupakan sesuatu yg indah sekali & mampu memberi inspirasi mereka. “Karena diwaktu dipilih dengan cara eksklusif mewakili tanah air, aku bukan cuma mengenalkan kebaya kepada dunia saja, namun pun mesti sanggup mengharumkan nama Indonesia,” papar Ferry yg busana kebayanya sempat terpampang di sampul majalah mode kenamaan dari Jerman, Pallazo.
Ini bukan mula-mula kalinya Ferry mengepakkan sayapnya di industri mode internasional. Bukan pula mula-mula kalinya dia diakui pemerintah Indonesia utk mengemban misi mengenalkan kebaya terhadap penduduk dunia . Lantaran di sekian banyak peluang diawal mulanya, dia sempat menyelenggarakan pagelaran busana memberikan inspirasi kebaya di Istana Buckeburg, Jerman, & yg jadi busana pengantar terhadap festival perhiasan internasional di Singapura.
Dengan Cara gamblang Ferry mengakui bahwa tiap-tiap kali dirinya jalankan pagelaran busana di beragam negeri dia mesti siap dgn beban berat yg mesti dipikulnya. Dengan Cara Apa tak, dirinya mesti dapat menciptakan mata dunia memandang kebaya yang merupakan sesuatu yg indah sekali & mampu memberi inspirasi mereka. “Karena diwaktu dipilih dengan cara eksklusif mewakili tanah air, aku bukan cuma mengenalkan kebaya kepada dunia saja, namun pun mesti sanggup mengharumkan nama Indonesia,” papar Ferry yg busana kebayanya sempat terpampang di sampul majalah mode kenamaan dari Jerman, Pallazo.
No comments:
Post a Comment